Monday, October 12, 2015

Artikel Tentang Planet Merkurius


Artikel Tentang Planet MerkuriusPlanet Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya dan yang paling dekat dengan bintang yang bernama Matahari, dengan jarak 57,9 juta kilometer. Sedangkan, jaraknya ke planet Bumi berkisar 92 juta kilometer.

Semua planet berputar pada porosnya, yang disebut dengan Rotasi. Dan bergerak mengelilingi Matahari, yang disebut gerakan orbital / Ber-Revolusi. Merkurius berotasi sangat lambat, yaitu 59,0 hari. Masa revolusinya tergolong cepat ialah 88,0 hari, jika dibandingkan Bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,3 hari).

Merkurius memiliki suhu yang sangat panas, karena terdekat dengan Matahari. Pada siang hari suhunya mencapai sekitar 430°C, akan tetapi pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin, yakni mencapai sekitar -170°C.

Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo, tampak namun tidak mudah terlihat, karena sudut pandangnya dengan Matahari kecil, dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat, dan hanya bisa terlihat di waktu subuh atau maghrib saja dengan mata telanjang.

Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius, karena hanya satu pesawat antariksa milik NASA yang pernah mendekatinya, yaitu Mariner 10, pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.


Ukuran planet Merkurius hanya 27% dari ukuran besarnya Bumi. Permukaan Merkurius benjol-benjol mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat benturan dengan meteor.

Merkurius memiliki diameter 40% lebih kecil daripada Bumi, yaitu 4879,4 km, dan 40% lebih besar daripada Bulan. Meski lebih padat, ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bulan milik Jupiter, Ganymede, dan bulannya Saturnus, Titan.

Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet Bumi.

Catatan paling awal Merkurius, dimulai di zaman Sumeria pada milenium ketiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan salah satu nama Dewa mereka, Merkurius (dikenal sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius merupakan abstraksi dari kepala Sang Dewa Merkurius, dengan topi bersayap diatas caduceus.

Bangsa Yunani pada zaman Hesiod, menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon, karena sebelum abad kelima sebelum masehi mereka mengira, bahwa Merkurius adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat Matahari terbit, dan satunya lagi hanya tampak pada saat Matahari terbenam.

Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Pada budaya Tiongkok, Korea, Jepang, serta Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas", maksudnya Matahari.

Membedakan Bintang Dan Planet Di Malam Hari

Bagaimana Cara Untuk Membedakan Bintang Dan Planet Di malam Hari?

Pada dasarnya cahaya yang kita lihat di malam hari mungkin terlihat sama dan bingung untuk menyimpulkan cahaya itu berasal dari apa sebenarnya. Namun cahaya cahaya yang banyak bertebaran tersebut memiliki perbadaan. Sama seperti saya saya juga awalnya tidak tau menau tentang hal ini, namun rasa haus dan penasaran saya untuk mengetahui banyak hal tentang benda benda langit telah membuat saya untuk mengetahui misteri di alam semesta ini. Oleh karena itu saya berbagi informasi tentang hal yang sangat menarik ini


Membedakan Bintang Dan Planet Di Malam Hari


1. Cahaya planet tampak lebih terang dan ukurannya lebih besar dibandingkan dengan bintang.

Hal ini karena letak mereka lebih dekat dibandingkan dengan jarak bintang. Salah satu contoh planet yang paling mudah dikenali adalah Venus. Biasanya tampak sesaat setelah Matahari tenggelam dan menjelang Matahari terbit. planet Venus sering disebut "Bintang Fajar" atau "Bintang Kejora" karena cahayanya sangat cemerlang. Adapun planet Mars dapat dikenali dari cahayanya yang berwarna kemerahan.


2. Cahaya bintang tampak berkelap-kelip, sedangkan cahaya planet cenderung tidak berkelap-kelip.

Letak bintang sangat jauh dari Bumi sehingga cahaya yang tiba di permukaan Bumi sudah sangat lemah dan mudah terganggu turbulensi udara di atmosfer. Turbulensi udara ini bisa membiaskan atau membelokkan cahaya sehingga cahaya bintang tampak berkelap-kelip.

Sedang cahaya dari planet cenderung lebih stabil karena planet lebih dekat sehingga cahaya yang sampai di permukaan Bumi "lebih banyak". Gangguan turbulensi udara di atmosfer juga tak terlalu berpengaruh.


3. Planet terlihat bergerak terhadap latar belakang bintang-bintang yang lain. 

Apabila pengamatan dilakukan beberapa hari berturut-turut, akan terlihat posisi planet akan berpindah dari hari ke hari (waktu terbit atau tenggelam akan berbeda dari hari ke hari).

Hal ini disebabkan gerakan Bumi mengelilingi Matahari sehingga posisi planet-planet itu akan terlihat bergeser pada hari yang berbeda. Karakter ini juga dapat dijadikan patokan untuk membedakan planet dan bintang.


Sumber: http://www.apakabardunia.com/2012/09/cara-membedakan-cahaya-bintang-dan.html